Cari Uang dari Internet ?, KAD solusinya. PTC Tertua, Terpercaya dan Terbaik Di Indonesia

Popular 1:1 Traffic Exchange

Sabtu, 23 Mei 2009

NILA MERAH (Oreochromis sp.)

Menurut klasifikasinya, nila merah (Oreochromis sp.) termasuk kedalam Ordo Percomorphi, Famili Cichlidae dan Genus Oreochromis. Ikan ini berkembangbiak dengan cara mengerami telur dan mengasuh anaknya dalam mulut (maternal mouth brooders).

Nila merah merupakan salah satu jenis ikan air tawar hasil persilangan antara Oreochromis mossambicus albino yang berwarna merah oranye dengan Oreochromis niloticus atau Oreochromis aureus. Nila merah yang kita kenal biasanya mempunyai warna tubuh kemerah-merahan atau kuning keputih-putihan.

Dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya, nila merah mempunyai beberapa kelebihan untuk dibudidayakan. Kelebihan tersebut antara lain pertumbuhannya cepat, mudah berkembangbiak, tahan terhadap penyakit, mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan dan mempunyai prospek pemasaran yang cukup baik. Disamping itu ikan ini juga mempunyai warna yang menarik, cenderung untuk memakan semua makanan yang tersedia di sekitarnya dan keturunannya dominan berjenis kelamin jantan. Kelebihan lainnya yaitu warna daging putih, rasa daging enak, gurih dan lezat serta hanya terdapat sedikit tulang, itulah sebabnya ikan ini sudah banyak diekspor ke luar negeri dalam bentuk fillet beku.

Nila merah yang sudah dewasa dapat dibedakan dengan mudah antara yang jantan dengan betina. Nila merah jantan mempunyai bentuk tubuh yang relatif tinggi, lubang genital hanya satu yang berupa tonjolan agak meruncing yang berfungsi sebagai alat pengeluaran urine dan sperma. Sedangkan nila merah betina mempunyai bentuk tubuh yang lebih rendah dan mempunyai dua lubang genital yang berupa tonjolan agak membundar. Kedua lubang genital tersebut masing-masing berfungsi untuk mengeluarkan urine dan telur.

Nila merah jantan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dan dapat mencapai ukuran yang lebih besar bila dibandingkan dengan yang betina. Hal ini disebabkan karena nila merah jantan lebih agresif dan rakus bila dibandingkan dengan yang betina, sehingga dalam persaingan untuk mendapatkan makanan yang jantan selalu menang. Selain itu, proses kematangan seksual nila jantan lebih lambat daripada yang betina sehingga energi yang diperoleh sepenuhnya dapat digunakan untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, pembudidayaan nila merah jantan secara tunggal kelamin merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi budidaya.

Tidak ada komentar: